Rabu, 14 Juli 2010

PELAYANAN KESEHATAN PRIMER/ PRIMARY HEALTH CARE (PHC) /PKMD

A. PENGERTIAN PHC
Pelayanan kesehatan primer /PHC adalah strategi yang dapat dipakai untuk menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua penduduk. PHC menekankan pada perkembangan yang bisa diterima, terjangkau, pelayanan kesehatan yang diberikan adalah essensial bisa diraih, yang essensial dan mengutamakan pada peningkatan serta kelestarian yang disertai percaya diri sendiri disertai partisipasi masyarakat dalam menentukan sesuatu tentang kesehatan. adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat, melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setaip tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self Detemination).
TINJAUAN SEJARAH
Gerakan PHC dimulai resmi pada tahun 1977, ketika sidang kesehatan WHO ke 30. pada konferensi internasional 1978 di Alma Alta (Uni Soviet) pada tanggal 12 september 1978, ditentukan bahwa tujuan agar menemukan titik temu dengan PHC. resolusi dikenal dengan Health For All by the Year 2000 (HFA 2000) atau sehat untuk semua ditahun 2000 adalah merupakan target resmi dari bangsa-bangsa yang tergabung dalam WHO.
Pada tahun 1981 setelah diidentifikasi tujuan kesehatan untuk semua dan strategi PHC untuk merealisasikan tujuan, WHO membuat indikator global untuk pemantauan dan evaluasi yang dicapai tentang sehat untuk semua pada tahun 1986. indikator tersebut adalah
1. Perkembangan sosial dan ekonomi
2. Penyediaan pelayanan kesehatan status kesehatan
3. Kesehatan sebagai objek atau bagian dari perkembangan sosial ekonomi.
Pemimpin perawat yang menjadi kunci dalam mencetuskan usaha perawatan PHC. adalah Dr. Amelia Maglacas pada tahun 1986.
KONSEP PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Konsep pelayanan primer merupakan pelayanan kesehatan essensial yang dibuat dan bisa terjangkau secara universal oleh individu dan keluarga di dalam masyarakat. fokus dari pelayanan kesehatan primer luas jangkauannya dan merangkum berbagai aspek masyarakat dan kebutuhan kesehatan. PHC merupakan pola penyajian pelayanan kesehatan dimana konsumen pelayanan kesehatan menjadi mitra dengan profesi dan ikut seerta mencapai tujuan umum kesehatan yang lebih baik.





B. TUJUAN PHC
1. TUJUAN UMUM
Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang diselenggarakan sehingga akan dicapai tingkat kepuasaan pada masyarakat yang menerima pelayanan.
2. TUJUAN KHUSUS
a. pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani
b. pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dialami
c. pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani
d. pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber-sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
C. RUANG LINGKUP PHC
1. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta pengendaliannya.
2. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
3. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar.
4. Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
5. Immuniasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
6. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemik setempat
7. Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa.
8. Penyediaan obat-obat essensial.

CIRI-CIRI PHC
1. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat
2. Pelayanan yang menyeluruh
3. Pelayanan yang terorganisasi
4. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat
5. Pelayanan yang berkesinambungan
6. Pelayanan yang progresif
7. Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
8. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja



TANGGUNG JAWAB PERAWAT DALAM PHC
1. Mendorong partisipasi aktif dalam pengenbangan dan implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan
2. Kerja sama dengan masyarakat, keluarga dan individu
3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri sendiri pada masyarakat
4. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan kesehatan dan kepada masyarakat
5. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat.
KESIMPULAN
PHC merupakan strategi untuk menyajikan pelayanan kesehatan essensial kepada masyarakat.
Para petugas pada sistem PHC merupakan mitra dalam berbagai kegiatan bersama-sama dengan anggota masyarakat
PHC menandaskan pelyanan kesehatan yang terbayar, bisa dijangkau, tersedia dan bisa diterima
Pengkajian masyarakat, menentukan prioritas kesehatan, Implementasi aktifitas melaksanakan evaluasi merupakan aspek-aspek perawatan kesehatan masyarakat yang dipakai PHC
Menghimbau masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri, menyiapkan diri untuk mendapatkan kesempatan melaksanakan perawatan sendiri dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan dan sosial.
Memberikan penyuluhan kepada penduduk mengenai perkembangan kesehatan dan sosial untuk membantu diri mereka meraih perawatan mandiri, mengambil keputusan sendiri dan mempercayai diri sendiri.
Target dari PHC adalah seluruh masyarakat dan bukan individu.
PHC berbeda dengan pelayanan primer. Pelayanan primer merupakan komponen dari PHC
Para petugas kesehatan masyarakat berpartisipasi dalam implementasi PHC
TIM PHC terdiri dari perawat, dokter gigi, apoteker, penyuluhan kesehatan, ahli sanitasi dan ahli diet.
Perawat yang efektif dari sistem PHC bekerja dekat dengan penduduk, masyarakat dengan sumber-sumber dan dengan profesional-profesional lain dimasyarakat yang bersangkutan.
Perawat di tim PHC membutuhkan kepemimpinan yang disertai keterampilan manajemen.



A. Pengertian PKMD
 Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong-royong, swadaya masyarakat dalam rangka menolong mereka sendiri untuk mengenal dan memecahkan masalah atau kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik dalam bidang kesehatan maupun bidang dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan, agar mampu memelihara kehidupannya yang sehat dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat.
 PKMD adalah kegiatan pelayanan kesehatan yang pelaksanaannya didasarkan melalui sistem pelayanan puskesmas, dimana dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan kesehatan oleh lembaga ini diikutsertakan anggota-anggota masyarakat di Pedusunan melalui segala pengarahan untuk menimbulkan kesadaran secara aktif di dalam ikut membantu memecahkan dan mengembangkan usaha-usaha kesehatan di Desanya (Dirjen Binkesmas Depkes RI, 1976)
 PKMD adalah kegiatan atau pelayanan kesehatan berdasarkan sistem pendekatan edukatif masalah kesehatan melalui Puskesmas dimana setiap individu atau kelompok masyarakat dibantu agar dapat melakukan tindakan-tindakan yang tepat dalam mengatasi kesehatan mereka sendiri. Disamping itu kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan juga dapat mendorong timbulnya kreativitas dan inisiatif setiap individu atau kelompok masyarakat untuk ikut secara aktif dalam program-program kesehatan di daerahnya dan menentukan prioritas program sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat yang bersangkutan. (Kanwil Depkes Jawa Timur)
Pokok-pokok pemikiran yang fundamental yang melandasi definisi PKMD tersebut diatas ditekankan melalui pendekatan-pendekatan sebagai berikut :
 Untuk keberhasilan PKMD di suatu daerah herus memanfaatkan pendekatan operasional terpadu (comprehensive operational approach) yang meliputi pendekatan secara sistem (system approach), pendekatan lintas sektoral dan antar program (inter program and inter sektoral approach), pendekatan multi displiner (multi displionary approach), pendekatan edukatif (educational approach), dsb.
 Dalam pembinaan terhadap peran serta masyarakat melalui pendekatan edukatif, hendaknya faktor ikut sertanya masyarakat ditempatkan baik sebagai komplemen maupun suplemen terdepan dalam penunjang sistem kesehatan nasional ini.
 Sebagai kegiatan yang dikelola sendiri oleh masyarakat, PKMD secara bertahap dan terus menerus harus mampu didorong untuk membuka kemungkinan-kemungkinan menumbuhkan potensi swadayanya melalui pemerataan akan peranserta setiap individu di desa secara lebih luas dan lebih nyata
 Puskesmas sebagai pengarah (provider) setempat perlu meningkatkan kegiatan diluar gedung (ourt door activities) untuk mengarahkan “intervensinya “ di dalam memacu secara edukatif terhadap kelestarian kegiatan PKMD oelh masyarakat dibawah bimbingan LSD.
Kegiatan masyarakat tersebut diharapkan muncul atas kesadaran dan prakarsa masyarakat sendiri dengan bimbingan dan pembinaan dari pemerintah secara lintas program dan lintas sektoral. Kegiatan tersebut tak lain merupakan bagian integral dari pembangunan nasional umumnya dan pembangunan desa khususnya. Puskesmas sebagai pusat pengembangan kesehatan di tingkat kecamatan mengambil prakarsa untuk bersama-sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan menggerakkan peran serta masyarakat (PSM) dalam bentuk kegiatan PKMD.


B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup
1. Tujuan khusus
a. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka
b. Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri
c. Menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat setempat yang mampu, terampil serta mau berperan aktif dalam pembangunan desa
d. Meningkatnya kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi beberapa indikator :
- Angka kesakitan menurun
- Angka kematian menurun, terutama angka kematian bayi dan anak
- Angka kelahiran menurun
- Menurunnya angka kekurangan gizi pada anak balita
D. Ruang Lingkup
Tujuan PKMD adalah meningkatkan status kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat. Namun demikian status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama lingkungan dan faktor perilaku masyarakat oleh karenanya kegiatan PKMD tidak terbatas dalam bidang pelayanan kesehatan saja, akan tetapi menyangkut juga kegiatan diluar kesehatan yang berkaitan dengan peningkatan status kesehatan dan perbaikan mutu hidup masyarakat.
Misalnya : Kegiatan usaha bersama dalam bentuk koperasi simpan pinjam untuk meningkatkan pendapatan, atau usaha bersama untuk meningkatkan taraf pendidikan masyarakat dengan bekerja sambil belajar, dan sebagainya.
Penegmbangan PKMD tidak terbatas pada daerah pedesaan saja, akan tetapi juga meliputi masyarakat daerah perkotaan yanga berpenghasilan rendah.
Kegiatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pos pelayanan terpadu (posyandu) 5 program, yaitu : KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare juga merupakan salah satu bentuk dari kegiatan PKMD.




LANGKAH PEMETAAN PKMD
1. Pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD) yang dilakukan masyarakat minimal mencakup salah satu dari 8 unsur Primary Haelath Care sebagai berikut:
a. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta perlindungannya.
b. Peningkatan persediaan makanan dan peningkatan gizi.
c. Pengadaan air bersih dan sanitasi dasar yang memadai.
d. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk keluarga berencana
e. Imunisasi untuk penyakit yang utama
f. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemi setempat
g. Pengobatan penyakit umum dan luka-luka
h. Penyediaan obat esensial.
2. Pengembangan dan Pembinaan PKMD dilakukan sebagai berikut:
a. Berpedoman pada GBHN.
b. Dilakukan dengan kerja sama lintas program dan lintas sektor melalui pendekatan edukatif.
c. Koordinasi pembinaan melalui jalur fungsional pada Gubernur, Bupati, atau Camat.
d. Merupakan bagian integral dari pembangunan desa secara keseluruhan.
e. Kegiatan dilaksanakan dengan membentuk mekanisme kerja yang efektif antara instansi yang berkepentingan dalam pembinaan masyarakat desa.
f. Puskesmas sebagai pusat pembangunan dan pengembangan kesehatan berfungsi sebagai dinamisator.
Hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan PKMD

1. Masyarakat perlu dikembangkan pengertiannya yang benar tentang kesehatan dan tentang program-program yang dilaksanakan pemerintah
2. Masyarakat perlu dikembangkan kesadarannya akan potensi dan sumber daya yang dimiliki serta harus dikembangkan dan dibina kemampuan dan keberaniannya untuk berperan secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka
3 Sikap mental pihak penyelenggara pelayanan perlu dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat menyadari bahwa masyarakat mempunyai hak dan potensi untuk menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka
4. Harus ada kepekaan dari para pembina untuk memahami aspirasi yang tumbuh dimasyarakat dan dapat berperan secara wajar dan tepat
5. Harus ada keterbukaan dan interaksi yang dinamis dan berkesinambungan baik antara para pembina maupun antara pembina dengan masyarakat, sehingga muncul arus pemikiran yang mendukung kegiatan PKMD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar